Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 10:34:58【Kabar Kuliner】525 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(737)
Artikel Terkait
- Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI
- Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China
- Anggota Komisi VII DPR: Maksimalkan promosi wisata Kalbar lewat medsos
- Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China
- PBB Siap tingkatkan bantuan bagi warga Gaza usai gencatan senjata
- Menteri KP siap membangun lab pastikan seafood RI aman dari radioaktif
- Menyongsong kewajiban adopsi teknologi manufaktur
- Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui
- Ahli kemukakan tiap individu butuhkan nutrisi yang berbeda
- Pemprov Banten percepat pembangunan dapur MBG bagi jutaan pelajar
Resep Populer
Rekomendasi

Dinkes Kota Malang temukan mikroba di dalam sampel MBG

Dompet Dhuafa salurkan 3.840 paket bantuan pangan untuk Palestina

Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga

Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif

Pakar sarankan lima langkah sederhana jaga fokus

Kereta Api di Daop 7 ikut terdampak akibat banjir di Semarang

Ini kata hakim PN Jaksel yang beratkan vonis Nikita

KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI